EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU MENGGUNAKAN METODE PCA, BINA MARGA 2002, AASHTO 1993, DAN MDP 2017 RUAS JALAN BATAS KOTA PADANG-SIMPANG HARU

Abstract

Pembangunan jalan dengan perkerasan kaku (rigid pavement) perlu memilih metode desain yang tepat dalam perencanaannya. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membandingkan hasil desain tebal perkerasan menggunakan parameter perencanaan metode terdahulu dengan empat metode perencanaan tebal perkerasan lain nantinya. Metode ini dimulai dengan pengumpulan data sekunder berupa data lalu lintas, data tanah dan data sambungan, juga penulangan. Untuk data CBR nilai sebesar 6%, CBR efektif 43%, dan laju pertumbuhan lalu-lintas 6%.

Menurut hasil perhitungan metode terdahulu dalam perencanaan tebal perkerasan kaku bersambungan dengan tulangan menggunakan metode Bina Marga berpedoman pada Pd T-14-2003 adalah setebal 22 cm, Lapis pondasi (LC) 10 cm, Tulangan wire mesh 0 8 mm – 150 mm, Dowel 0 33 mm, dan Tie bar 0 16 mm. Hasil perhitungan dengan metode PCA tebal adalah 20 cm, Lapis pondasi (LC) 10 cm, Tulangan wire mesh 0 9 mm-200 mm, Dowel 0 25,4 mm, dan Tie bar 0 13 mm. Untuk metode Bina Marga 2002 setebal 23 cm, Lapis pondasi (LC) 10 cm, Tulangan wire mesh 0 8 mm-200 mm, Dowel 0 36 mm, dan Tie bar 0 16 mm. Lalu metode AASHTO 1993 didapat tebal 25,5 cm, Lapis pondasi (LC) 10 cm, Tulangan wire mesh 0 10 mm-200 mm, Dowel 0 32 mm, dan Tie bar 0 16 mm. Dan metode MDP 2017 tebal perkerasan sebesar 24,5 cm, Lapis pondasi (LC) 8,5 cm, Lapis drainase kelas B setebal 12,5 cm, Tulangan wire mesh 0 8 mm - 200 mm, Dowel 0 36 mm, dan Tie bar 0 16 mm. Selisih kelima metode tersebut berkisar 1 - 5,5 cm dan disebabkan perbedaan metode input pada data parameter perencanaan.

Kata kunci : Tebal perkerasan Kaku, Tulangan, PCA, Bina Marga 2002, AASHTO 1993, MDP 2017.