ANALISIS TERMINAL CILEUNGSI KAB. BOGOR TEHADAP PENERAPAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
DOI:
https://doi.org/10.54564/jtsa.v23i2.201Keywords:
Lingkungan hidup, Arsitektur, BioklimatikAbstract
Kualitas lingkungan hidup cenderung menurun diakibatkan salah satunya karena perkembangan peradaban manusia yang begitu cepat. Bertambahnya manusia dan kegiatannya membutuhkan konsumsi energi yang besar. Aspek lingkungan hidup harus menjadi salah satu pertimbangan dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini kemudian mendorong kesadaran pada desain arsitektur yang adaptif terhadap iklim setempat dan menghemat energi. Desain arsitektur bioklimatik adalah konsep arsitektur yang memperhatikan keselarasan dengan iklim lingkungan di sekitarnya, hemat energi, dan peduli lingkungan (Tumimomor, 2011). Kaidah-kaidah desain bioklimatik harus memperhatikan penentuan orientasi bangunan, penyediaan ruang transisional, desain dinding luar bangunan yang bervetilasi, hubungan dengan lanskap, dan penggunaan pembayang matahari (Yeang, 1996). Penelitian dilakukan dengan pendekatan diskriptif kualitatif terhadap bangunan terminal Cileungsi di kabupaten Bogor sebagai fasilitas umum. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa eksisting bangunan terminal Cileungsi masih kurang menerapkan kaidah-kaidah arsitektur bioklimatik. Untuk meningkatkan menjadi bangunan terminal yang menerapkan kaidah desain arsitektur bioklimatik secara efisien dapat dilakukan dengan penambahan elemen lansekap dan pemasangan pembayang matahari.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Nanang Sofwan Santosa, Wahyu Heny Sapardi, Ahmad Gunawan Wibawa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.